Sabtu, 11 Januari 2020

Sistem Koloid

SISTEM KOLOID


A.    Sistem Koloid
1.      Pengertian Sistem Koloid
§  Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi
§  Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak di antara larutan dan campuran kasar. Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi secara mikroskopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu, koloid digolongkan ke dalam campuran heterogen. Ukuran partikel 1-100 nm.
§  Contoh : susu cair, asap, kabut, dan kabut.
§  Perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi
Larutan
Koloid
Suspensi
Satu fase
Dua fase
Dua fase
Jernih
Tidak Jernih
Tidak Jernih
Stabil
Stabil
Tidak Stabil
Homogen
Secara makroskopis homogen, tetapi secara mikroskopis heterogen
Heterogen
Tidak dapat disaring
Hanya dapat disaring dengan saringan ultra
Dapat disaring
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak memisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
Diameter partikel < 1 nm
Diameter partikel 1 – 100 nm
Diameter partikel >100 nm
Cahaya yang melewatinya tidak terlihat
Cahaya yang melewatinya jelas terlihat, tetapi partikelnya tidak
Cahaya dan partikel jelas terlihat

2.      Jenis – Jenis Koloid
Penggolongan sistem koloid dibagi menjadi 8 jenis didasarkan pada jenis fase terdispersinya dan fase pendispersinya, yaitu:
Terdispersi
Pendispersi
Nama Koloid
Contoh
Padat
Padat
Sol padat
Batu permata, intan
Padat
Cair
Sol
Cat, lem, kanji, tintah, tanah liat
Padat
Gas
Aerosol padat
Asap, cat semprot, debu
Cair
Padat
Emulsi padat
Agar – agar, keju, mentega, margarin, nasi, lateks, selai,
Cair
Cair
Emulsi
Susu, santan, lotion, mayonise
Cair
Gas
Aerosol cair
Kabut, awan, parfum, hairspray
Gas
Padat
Buih padat
Roti, kerupuk, gabus
Gas
Cair
Buih
Busa sabun, putih telur

3.      Pemanfaatan Koloid
a.       Pemutihan gula
b.      Penggumpalan darah lebih mudah dilakukan
c.       Industri kosmetik, seperti foundation, pembersih wajah, sampo, deodoran umumnya berbentuk emulsi
d.      Industri farmasi, banyak obat – obatan yang dikemas dalam bentuk koloid agar stabil dan tidak mudah rusak
e.       Industri sabun dan detergen
f.       Industri makanan, banyak makanan yang dikemas dalam bentuk koloid utuk kestabilan dan jangka waktu cukup lama.

B.     Sifat – Sifat Koloid
1.      Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel partikel koloid
2.      Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan, gerak acak, atau gerak zig zag partikel kolid. Gerak brown terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi.
3.      Adsorpsi
Adsorbsi adalah penyerapan pada permukaan (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan)
4.      Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar.
5.      Koloid Liofil dan Koloid Liofob
§  Koloid Liofil adalah sistem koloid yang gaya tarik menarik fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh : sol kanji, agar – agar, lem, cat
§  Koloid Liofo adalah sistem koloid yang gaya tarik menarik fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh : sol belerang, sol emas
§  Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari koagulasi
6.      Elektroforesis
§  Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektrode
§  Elektroforesis digunakan untuk mendeteksi muaran partikel koloid
§  Jika partikel koloid berkumpul di elektrode positif berarti koloid bermuatan negatif
§  Jika partikel kolid berkumpul di elektrode negatif berarti koloid bermuatan positif
7.      Dialisis
Dialisis adalah pemurnian koloid dari partikel – partikel pengotor yang dapat menggangu stabilitas koloid.

C.    Pembuatan Sistem Koloid
1.      Cara Kondensasi
Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia
a.       Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukan partikel koloid dengan mekanisme perubahan bilangan oksidasi.
Contoh : Pembuatan sol belerang

b.      Reaksi Hidrolisis
Reaksi pembentukan kolid dengan menggunakan pereaksi air.

Contoh : Pembetukan sol besi (III) hidroksida

c.       Reaksi substitusi

Koloid juga dapat terbentuk dengan pergantian larutan
  
d.      
Reaksi Dekomposisi rangkap



2.      Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
a.       Proses Mekanik
§  Cara mekanik dilakukan dengan menghaluskan gumpalan partikel besar melalui penggerusan atau penggilingan
§  Contoh : pembuatan sol belerang dengan menggerus sol belerang bersama dengan zat inert, kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b.      Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir – butir kasar atau dari seuatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh : agar – agar dipeptisasi oleh air, karet oleh bensin.
c.       Busur Bredig
Cara ini digunakan untuk membuat sol – sol logam. Logam dijadikan koloid diletakkan di eletrode dalam medium pendispersi dan dialiri listrik. Atom logam terlempar ke air dan mengalami kondensasi mejadi koloid.
d.      Suara Ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan busur bredig, yaitu sama – sama untuk pembuatan sol logam. Jika busur bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan freskuensi sangat tinggi, yaitu diatas 20.000 Hz.

3.      Koloid Asosiasi
Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen membentuk koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (kepala) dan nonpolar (ekor). Daya
pengemulsi dari sabun dan detergen disebabkan gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian kemudian mendispersikannya ke dalam air.


DAFTAR PUSTAKA

Dena, Nova Kusuma. “Presentasi Kimia Koloid”. 5 April 2016.
http://www.slideshare.net/nurulmakhrifah/presentasi-kimia-koloid.
Dwisang, Evi Luvina, Syarifuddin dan Yayan Wulandari. 2011. Buku Super SMA Jilid Dua. 
Tangerang: Scientific Press
Purba, Michael, dan Sunardi. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rahma, Etty. “Cara Pembuatan Koloid”. 5 April 2016.
http://tekpem2012.blogspot.co.id/p/cara-pembuatan-koloid.html
Sutresna, Nana. 2012. Advanced Learning Chemistry 2B. Bandung: Grafindo
Tim Solusi Cerdas. 2014. Trik Cerdas Bank Soal Kimia. Solo: Gentasmart

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus