Sabtu, 11 Januari 2020

Makalah Geostrategi Indonesia

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANGEOSTRATERGI INDONESIA


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas kasih dan karuniaNya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen PKN kami yang telah memberikan ilmu kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Geostrategi Indonesia” .
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan. Seperti kata pepatah, “ Tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak”oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi kita semua.


BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.Geopolitik bangsa Indonesia diterjemahkan dalam konsep wawasan Nusantara sedangkan geostrategi bangsa Indonesia dirumuskan dalam konsepsi ketahanan Nasional. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana tercantum dalam mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama ketahanan nasional. Mengingat geostrategic Indonesia member arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kejallen dan sebagainya
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional.Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai beriku.
1.      Apa yang dimaksud dengan geostrategi Indonesia dan ketahanan nasional ?
2.      Bagaimana konsep geostrategi Indonesia dan bagaimana perkembangannya ?
3.      Bagaimana hubungan antargatra dalam trigatra dan pancagatra ?
4.      Ancaman apa saja yang dihadapi oleh trigatra dan pancagatra Indonesia ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geostrategi Indonesia dan ketahanan nasional
2.      Untuk mengetahui konsep geostrategi Indonesia dan perkembangan geostrategi Indonesia
3.      Untuk mengetahui hubungan antargatra dalam trigatra dan pancagatra
4.      Untuk mengetahui ancaman apa saja yang dihadapi oleh tirgatra dan pancagatra Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Geostrategi Indonesia
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people

B.     Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pada hakekatnya bukan mengembangkan kekuatan untuk penguasaan terhadap wilayah di luar Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi konsep strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional yang ditujukan untuk pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari dalam atau dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategi Indonesia akhirnya dirumuskan Bangsa Indonesia dengan Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

C.    Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang. 
1.      Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
2.      Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut:  Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya. 
3.      Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat tercapai. 
4.      Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:
a.       Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
b.      Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
·         Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),
·         Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
·         Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
·         Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
·         Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana  geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai berikut.
·         Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
·         Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

D.    Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara
Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

E.     Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
1.      Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
a.       Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
b.      Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
c.       Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
d.      Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
e.       Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
2.      Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.

F.     Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi Ketahanan Nasional dapat diartikan melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompretitif dan dihormati di dunia.
Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efisien, transparan, dan accountable.Beberapa permasalahan besar adalah masalah politik yang terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negeri yang bebas dan aktif, masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.Permasalahan dalam bidang ekonomi adalah ekonomi biaya tinggi dengan adanya pungutan liar (pungli), kebijakan ekonomi yang tidak berorientasi produk domestik, ekspor kebutuhan pangan, dan masih kecilnya investasi. Masalah dalam bidang sosial budaya dicerminkan rendahnya angka HDI (Development Index) pada tahun 2004 pada nomor 117 dari 175 negara,pendidikan 60% pendudik masih SD, kesadaran akan lingkungan dandisiplin yang masih rendah. Kondisi ini di atas tahun 2007 menurut dataHDI, Indonesia masih berada pada posisi yang banyak berubah yaituberada pada urutan 103 dari 133 negara. Masalah dalam bidang hukumadalah lemahnya penegakan hukum, banyaknya kasus korupsi, danpelanggaran HAM.
1.      Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah :
a.       Dalam rangka menghadapi globalisasi, maka perlu diambil langkah-langkah mengadakanproses perubahan atau modernisasi. Peningkatan kompetensi diplomat diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai perundingan internasional seperti ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia memperoleh keuntungan. Modernisasi juga menyangkut sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan sehingga kompetensinya sama dengan SDM luar negeri, membangun watak bangsa, serta modernisasi sarana pertahanan nasional untuk mempertahankan wilayah NKRI, dan mengembangkan paradigma baru dalam TNI atau reformasi TNI. Peningkatan anggaran dalam bidang pendidikan dan pertahanan merupakan salah satu implementasi dalam bidang politik.
b.      Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Hal ini dilakukan dengan berperan serta dalam proses perdamaian di dunia internasional dan berpartisipasi aktif dalam peristiwa yang bersifat global.
c.       Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus diselesaikan dengan baik.Banyak kasus disintegrasi disebabkan adanya ketidakadilan dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan budaya.Keberhasilan kasus Aceh merupakan wujud dari Ketahanan Nasional.Oleh sebab itu, implementasi HAM, pemberlakuakn hukum sesuai dengan adat, serta memberikan otonomi dalam pengelolaan ekonomi merupakan kunci masalah disintegrasi dan otonomi.Pemberlakuan otonomi harus terus disempurnakan, yaitu memberi kebebasan sesuai dengan kebutuhan lokal, namun menghindari kebangsaan daerah yang sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.
d.      Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan. Pengembangan demokrasi berupa pemilihan umum langsung ternyata berjalan dalami, baik DPR, Presiden, maupun Kepala Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan merupakan kekuatan bangsa di masa depan. Dalam bidang politik juga perlu dilakukan pengembangan sistem yang terbuka dan demokratis
2.      Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang ekonomi, makasejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisiperekonomian yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomidan pemerataan hasil pembangunan. Beberapa hal yang harusdilaksanakan adalah :
a.       Menata kebijakan fiskal terutama yang terkait dengan pajak serta restribusi. Peraturan baik UU maupun Perda yang memberatkan dunia industri harus dicabut. Kebijakan fiskal harus mampu membuat dunia industri efisien dan efektif serta berdaya saing untuk ekspor
b.      Mengembangkan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri. Krisis moneter sudah meruntuhkan industri elektronika dan tekstil. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan industri berbasis pertanian, karena kondisi Indonesia sangat cocok untuk pertanian dan hampir 50% penduduknya hidup dari pertanian.
c.       Menggiatkan swasembaga pangan. Pangan adalah kebutuhan pokok, krisis pangan dapat membuat stabilitas politik terganggu. Indnesia merupakan negara dengan penduduk mencapai 200 juta dan kebutuhan pangan mencapai 50 juta ton. Oleh sebab itu, program swasembada pangan harus dikembangkan dan memberikan harga yang memadai bagi petani.
d.      Mengembangkan iklim investasi yang baik. Pembenahan sistem investasi dilakukan dengan mempermudah prosedur perizinan dan memberi insentif yang memadai seperti keringanan pajak, sarana infrastruktur, dan kepastian hukum dalam ketenagakerjaan.
e.       Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan mendorong usaha kecil dan menengah dengan mengembangkan kredit mikro dan penunjang yang memadai seperti pengembangan informasi pasar dan teknologi.
f.       Mengembangkan sistem pasar dengan mengurangi campur tangan pemerintah dengan mendirikan lembaga yang mengawasipersaingan usaha sehingga tidak terjadi monopoli yang merugikan konsumen.
g.      Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, dan efisien untuk menjadi sumber permodalan.
h.      Mengelola kebijakan mikro dan makro secara hati-hati sehingga tingkat inflasi rendah dan tingkat suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
i.        Meningkatan efisiensi BUMN dan BUMD dengan melakukan reorganisasi dan restrukturisasi, sehingga fungsi dan tanggung jawab BUMN berjalan dengan baik.
3.      Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial dan Budaya
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi sosial budaya yang mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi sosial yang stabil, dan berkembangnya budaya sebagai hasil karya manusia Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah :
a.       Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: peningkatan mutu pendidikan dengan penerapan standarisasi pendidikan, meningkatkan jumlah wajib belajar sembilan tahun, meningkatan daya saing perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan fasilitas lingkungan.
b.      Meningkatkan taraf pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi dengan memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN. 17
c.       Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: penataan daerah industri melalui tata guna lahan, pengendalian konversi hutan, pengelolaan sampah, dan pengendalian pencermaran udara, air, dan tanah.
d.      Meningkatkan disiplin masyarakat dengan upaya pemberian penyuluhan tentang kedisplinan, sosialisasi peraturan perundang- undangan dan peraturan daerah, serta memberikan sanksi sosial yang tegas untuk memberikan efek jera.
e.       Meningkatkan kualitas pendidikan agama, kerukunan umat beragama, dan mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadahnya dengan upaya peningkatan toleransi antar umat beragama, dialog, dan kerja sama antarumat beragama.
f.       Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja, kematian, dan pelayanan hari tua.
g.      Mengembangkan kebebasan berekspresui dalam bidang kesenian, kebudayaan, dan peristiwa dengan memerhatikan etika, moral, estetika, dan agama.
h.      Meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik dan ekonomi sesuai dengan peranan kaum pria.
G.    Metode Astagatra
Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:
1.      TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a.       Letak geografi Negara
Posisi dan lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbale balik antara Negara dan lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.

b.      Keadaan dan kekayaan alam
Sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.

c.       Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah. Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan nasional.

2.      Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial
a.       Ideologi → Value system
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai. Bangsa Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b.      Politik → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
·         Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
·         Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
·         Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
·         Pencapaian tujuan
·         Usaha integrasi
c.       Ekonomi (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara.
Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
d.      Sosial Budaya (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
e.       HANKAM, meliputi faktor-faktor :
·         Doktrin
·         Wawasan Nasional
·         Sistem pertahanan keamanan
·         Geografi
·         Manusia
·         Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
·         Material
·         Ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Kepemimpinan
·         Pengaruh luar negeri

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

H.    Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

1)       Trigatra
Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :
a.       Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
·         Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
·          Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan pulau-pulau di sekitarnya.
·         Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya
·         Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.
b.      Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya.
c.       Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
2)       Pancagtra
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat kehidupan sosial.Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
a.       Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
b.      Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
c.       Gatra Ekonomi
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33 UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
d.      Gatra Sosial Budaya
Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
e.       Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.

Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan  (interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.

I.       Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia
Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.      Di dalam era globalisasi sekarang ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya hubungan antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.
2.      Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3.      Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan.
4.      Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
5.      Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam karena keduanya merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari laut oleh kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia.
6.      Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan  sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
2.      Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3.      Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
4.      Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
5.      Geostrategi Indonesia tidak lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
6.      Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu ketahanan nasional yang kuat.

B.     Saran
Konsep geostrategi ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan sebagaimana mestinya, bahkan akan lebih baik  apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagai warga Negara kita seharusnya juga ikut berpartisipasi dalam hal pembangunan bangsa, agar tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan Zubaidi, Ahmad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma
Sarbaini dan Akhyar, Zaini. 2013. Membina Karakter Warga Negara yang baik. Banjarmasin: FKIP universitas Lambung Mangkurat
Endang Saelani Sukarya, dkk. 2002. “Geostrategi Indonesia,”Jakarta: PT.Kuaternita Adidarma.
Rahayu, Sri, Ani.2013Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta: PT Bumi Aksara
Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar