Sabtu, 11 Januari 2020

Makalah Pengaruh Demam Korea Terhadap Remaja di Indonesia

Makalah Tugas Bahasa Indonesia
Pengaruh Demam Korea Terhadap Remaja di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sejak beberapa tahun terakhir hampir disetiap media massa televisi di Indonesia menyuguhkan berbagai hal bernuansa Korea. Hal ini erat kaitannya dengan fenomena Korean Wave yang sedang terjadi berbagai dunia saat ini. Produk Korean Wave diantaranya mulai dari drama korea, fashion korea dan Musik populer korea (K-Pop) sangat digandrungi oleh remaja bahkan ibu – ibu pada saat ini.
Gelombang Korea atau demam Korea atau Korean Wave atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hallyu merupakan istilah buatan yang memiliki makna terhadap pengaruh budaya modern Korea di negara-negara lain di dunia termasuk salah satunya Indonesia. Istilah-istilah tersebut bukanlah hal yang asing lagi didengar saat ini. Karena berbagai media massa dan masyarakat di dunia tengah memperhatikan dan membicarakan fenomena ini yang tanpa sadar ikut mengkonsumsinya.
Banyak remaja yang tertarik dan berkeinginan besar untuk dapat mengetahui hal – hal tentang hallayu baik itu berupa korean-pop ataupun tentang drama korea. Hal ini tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap terhadap remaja baik itu pengaruh positif maupun negatif.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas, yaitu :
1.      Apa saja bentuk – bentuk pengaruh demam korea di Indonesia ?
2.      Bagaiman pengaruh demam korea terhadap remaja di Indonesia ?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.      Untuk mengetahui berbagai bentuk demam korea di Indonesia
2.      Untuk mengetahui dampak negatif dan positif demam korea terhadap remaja di Indonesia

D.     Manfaat Penulisan
1.      Mengetahui berbagai budaya korea
2.      Mengetahui perilaku remaja akibat lahirnya budaya korea
3.      Menghindari dampak negatif dari demam korea



BAB II
PEMBAHASAN
A.     Demam Korea
Hallayu atau korean wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop korea secara global di berbagai negara – negara di dunia. Umumnya hallayu memicu banyak orang untuk mempelajari budaya korea dan bahasa korea
            Tidak bisa dipungkiri bahwa cukup banyak orang yang tertarik untuk mononton drama korea, mendengar musik K-Pop, makanan khas korea, fashion korea, dan bahasa korea. Negara korea adalah satu satu negara teratas setelah Jepang dan Amerika sabagai eskportir budaya dan korean wave dimulai dengan mengekspor drama TV seperti Winter Sonata, Jewel In The Palace, Princess Hours dan drama lainnya di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara. Keberhasilan pertumbuhan drama korea segera diimbangi oleh film korea, musik pop, makanan dan bahasa. Meskipun populer di seluruh Asia, pengaruh korean wave paling terlihat di China, Jepang, dan Asia Tenggara. Lalu menyebar ke negara asia lainnya. Dan korean wave berkembang pula diluar Asia melalui internet ke Meksiko, Argentina, dan semakin populer di Amerika Serikat.
            Adanya hallayu berhasil menjadikan korea Selatan sebagai negara yang diperhitungkan dalam kancah internasionl dan tidak dapat dianggap sebelah mata. Korea selatan yang pada tahun1950-an termasuk negara termiskin di Asia kini menjadi 10 negara terkuat ekonominya di dunia.

B.     Penyebab Budaya Korea Berkembang dengan Pesat di Kalangan Remaja  
Dibawah ini beberapa faktor mudahnya Hallyu berkembang pesat di kalangan remaja di Indonesia.
1.      Musik Korea menawarkan aliran musik yang baru. Selain itu setiap beberapa bulan, perusahaan yang menangani boy band mengubah konsep bermusik dalam setiap album baru yang akan dikeluarkan. Hal ini juga meminspirasi produser di dalam negeri untuk membuat aliran musik yang hampir sama dengan Kpop sehingga dengan mewabahnya kpop, musisi dalam negeri berlomba-lomba untuk membuat boyband atau girlband yang berkiblat pada boyband korea. Misalnya seperti Smash, Dragon boys, XOIX, 7Icons, Cherry belle, dan Princess.
2.      Musik yang telah diusung boy/girl band Korea di awal pengenalannya, juga bisa diubah tiba-tiba. Musik K-pop cenderung berani mengubah jenis musik pada debut album berikutnya tanpa banyak melewati hal yang rumit.
3.      Tidak seperti lirik lagu yang ditawarkan dari industri musik Barat yang banyak menceritakan gaya hidup kebarat-baratan, lirik lagu dalam musik k-pop masih cenderung sopan dan masih berisi mengenai janji dan kesetiaan, juga hal-hal yang berbau persahabatan.
4.      Di bidang fashion atau gaya berpakaian, gaya berpakaian penyanyi Korea Selatan ini menawarkan gaya berpakaian yang unik. Tidak seperti gaya Harajuku yang terkenal di Jepang, namun tidak bisa diterapkan di Indonesia. Gaya Harajuku dari Jepang, cenderung terlalu ekstrim dan masih tidak wajar untuk di gunakan di Indonesia.
5.      Musik k-pop juga umumnya menampilkan tarian yang rapih dan inovatif yang bisa diikuti. Sehingga tidak sedikit dari boy/girlband memiliki kekhasan tarian masing-masing. Contohnya tarian dalam lagu milik Super Junior berjudul ‘Sori-Sori,’ lagu milik f(x) berjudul ‘Nu ABO,’
6.      Drama korea pun menampilkan alur cerita yang menarik untuk diikuti dan tidak hanya bertemakan romance namun juga fantasi dan misteri. Dan sebagian besar drama korea hanya berepisode 10 – 30 yang membuat penonton tidak merasa bosan dengan alur cerita.
7.      Tidak hanya mengandalkan tampang ganteng dan cantik, artis-artis k-pop umumnya melewati waktu yang panjang, yang memang telah dipersiapkan sejak muda untuk menerima kesuksesannya saat ini.
8.      Selebihnya, tampilan wajah yang cantik dan ganteng bak manekin juga tidak terlepas dari kontribusi besar, yang menyebabkan k-pop sangat disukai. Terlepas dari hasil operasi plastik yang banyak dilekatkan dengan orang terkenal di Korea Selatan.

C.     Fakta – Fakta Perilaku Remaja yang Terkena Demam Korea atau Hallayu
Berikut ini adalah beberapa perilaku remaja yang terkena demam korea, yaitu :
1.      Suka berteriak – teriak sendiri ketika melihat foto artis atau idola mereka
2.      Tangan dan kakinya otimatis ikut bergoyang saat mendengar lagu K-pop
3.      Ingin tahu mengenai gosip – gosip korea
4.      Menjadikan lagu favorit K-pop sebagai nada sambung pribadi
5.      Tahu ungkapan – ungkapan dalam bahasa korea
6.      Mengoleksi segala hal tentang korea melalu toko online atau pergi ke korea
7.      Mendengarkan lagu – lagu K-pop sebelum tidur
8.      Manjadikan foto artis korea sebagai desktop background komputer atau laptop
9.      Rela menghafalkan berjam – jam lirik lagu korea terbaru
10.  Bad mood ketika mendengar artis korea idolanya terkena masalah
11.  Membeli semua majalah yang memuat artikel artis idola
12.  Selalu mengkhyal dapat pergi ke korea
13.  Mengikuti acara gathering atau perkumpula pecinta korea
14.  Mengkhyal bahwa artis idolanya akan menjadi pacarnya bahkan menikah dengan mereka
15.  Berjanji akan selalu mencintai artis atau group K-pop kesayangannya


D.     Bentuk – bentuk pengaruh demam korea di Indonesia
Akhir – akhir ini ada banyak pengaruh budaya korea yang menyebar di Asia, termasuk di Indonesia. Berikut ini adalah bentuk – bentuk pengaruh demam korea di Indonesia.

1.      Drama Korea
Drama korea merupakan suatu seri pertelevisian yang mengangkat suatu cerita layaknya sinetron (Indonesia) namun biasanya memiliki jumlah episode yang lebih sedikit. Dan ternyata drama korea berhasil mengambil hati masyarakat dengan tingginya minat penonton terhadap drama korea.
      Judul – judul drama seperti the heirs,  Jewel in the palace, Princess Hours, Coffe Prince, Full House dan yang paling fenomenal adalah drama boys before flowers, dan Adegan dalam drama yang dibalut dengan kisah romantis yang banyak memikat hati penonton. Tidak hanya romantis, seringkali adegan – adegan konyol juga turut mewarnai sebagian besar cerita dalam drama korea. Adegan – adegan yang ditayangkan juga tidak sevulgar seperti film barat. Selain itu, episodenya juga tidak sepanjang sinetron Indonesia, hanya sekitar 16 episode sampai 25 episode. Selain itu, drama – drama korea biasanya diperankan oleh aktris yan good looking dan memiliki kemampuan akting yang memukau.
2.      Musik
Setelah munculnya drama korea maka muncul pulalah musik korea yang dikenal dengan K-pop. Berlahan tapi pasti perkembangan K-pop semakin pesat dengan semakin banyaknya boyband dan girlband korea.
3.      Fashion
Seiring dengan maraknya drama korea di Indonesia terpengaruh oleh fashion korea yang ditonton melalui drama – drama korea tersebut.
4.      Makanan
Penggemar drama korea tergiur dengan mencicipi makanan korea karena sebelumnya mereka melihatnya dalam drama.
5.      Bahasa
Karena pengaruh drama korea, kita dapat melihat banyak remaja – remaja Indonesia yang mengucapkan sepatah dua kata dalam bahasa korea.
E.     Dampak demam korea terhadap remaja di Indonesia
Layaknya budaya barat yang yang berkembang di Indonesia, budaya korea juga pasti memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif bagi remaja Indonesia. Beberapa dampak positif yang bisa kita lihat, yaitu :
1.      Dapat menjadi sarana hiburan bagi siswa setelah melakukan berbagi aktivitas sekolah yang terkena membuat penat
2.      Menambah pengetahuan kita mengenai kebudayaan negara lain
3.       Menambah divisa negara. Dengan banyaknya artis korea yang datang ke Jakarta untuk konser secara tidak langsung mereka juga mempromosikan indonesia sebagai tujuan menarik pada wisatawan asing yang berasal dari korea.
4.       Belajar berbisnis
Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi, boyband dangirlband dari Korea, seperti mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt by request.
5.      Menambah teman dan pengalaman
Para remaja yang mencintai musik Korea akan membentuk komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya mereka akan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok ini dinamakan fandom. Mereka bisa saling bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para Kpopers (fanmeeting), mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam acara fanmeeting tersebut.
Selain itu, para penggemar Korea biasanya gemar sekali membaca dan membuat FF. FF atau Fan fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Fanfic biasanya berlaku untuk film, komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Selain bisa menyenangkan pembaca, fanfic juga dapat membuat para penggemar Kpopers untuk bisa berimajinasi dengan membuat cerita fiksi tersebut.

      Seperti dua sisi mata uang, maka perkembagan demam korea ini pula ternyata membawa dampak negatif terhadap remaja, yaitu :
1.      Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi kepada musik K-pop, drama Korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea, membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekadar membeli DVD, menonton konser, dan pergi ke Korea hanya untuk berburu barang-barang asli Korea. Meskipun mereka menabung untuk mendapatkan barang-barang tersebut, namun hal itu juga bukanlah hal yang baik karena uang yang begitu banyak dikumpulkan terbuang sia-sia hanya untuk sesuatu yang tidak perlu.
2.       Munculnya Fanwar
Setiap orang mempunyai selera musik yang berbeda. Karena ada perbedaan selera musik atau perbedaan suatu kegemaran itulah yang membuat masing-masing fandom pasti juga mempunyai antis atau orang yang tidak menyukai suatu boyband atau girlband tersebut. Perbedaan itulah yang memicu suatu fanwar atau peperangan antar fans. Biasanya hal ini banyak terjadi di dunia maya.
Terlebih lagi, akibat kemunculan para boyband dan girlband Indonesia yang mengikuti gaya Korea, membuat para Kpopers kurang menyukai Ipopers (pecinta boyband dan girlband Indonesia). Para Kpopers menganggap para  boyband  dan girlband  Indonesia meniru kebudayaan Korea, sedangkan para Ipopers menuduh Kpopers tidak mencintai produk lokal. Hal ini menjadikan perseteruan yang sangat sengit antara pecinta musik Korea dengan pecinta musik Indonesia. Tentulah hal ini bukan hal yang baik bagi para remaja karena mereka menjadi terbiasa untuk berkelahi dan merasa paling hebat dalam suatu hal.
3.      Munculnya unsur pornografi dan pornoaksi
Selain bergaya hidup boros dan sering fanwar, para pecinta Korea yang gemar sekali membaca ataupun menulis FF, mulai mengembangkan gaya fanfic yang awalnya hanya cerita fiksi biasa menjadifanfic yang ceritanya mengandung unsur pornoaksi. FF ini dinamakan FF NC atau FF No Child, biasanya FF NC diberikan rating sesuai dengan batas usia yang boleh membacanya, mulai dari rating 17+ , 21+ sampai 25+. FF jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di dalam blog atau bahkan di dalam situs jejaring sosial Facebook. Walaupun ada beberapa blog yang masih memperhatikan moral para remaja Indonesia dengan memberikan password untuk FF NC , namun tak jarang pula anak-anak yang masih di bawah umur memaksa untuk membacanya dan mengetahui passwordnya.
Hal ini akan menjadi semakin buruk apabila yang membuat jenis cerita seperti itu adalah anak-anak di bawah usia 17 tahun. Selain FF NC, para pecinta Korea juga gemar membuat FF yuri dan FF yaoi, FF yuri dan yaoi adalah cerita fiksi yang mengisahkan tentang percintaan sesama jenis. Tentu hal ini sangat merusak mental dan moral para remaja Indonesia yang akhirnya dapat berakibat ke dalam kehidupan mereka sehari-hari, mereka bisa menganggap percintaan sesama jenis adalah hal yang biasa.
Sedangkan bagi para Kpopers yang pandai mengedit foto, maka mereka akan mengedit foto(fanmade) yang mengandung unsur pornografi dan membagikan foto-foto tersebut ke dalam situs jejaring sosial. Akhirnya, moral para remaja pecinta Korea mulai diracuni dengan hal yang berbau pornoaksi dan pornografi, hal ini dapat berakibat fatal  bagi para pecinta korea yang masih di bawah umur, mereka dengan cepat bisa mengerti dan belajar tentang hal-hal yang seharusnya belum perlu mereka ketahui.
4.       Lebih mencintai budaya korea dibandingkan budaya negeri sendiri
Rasa fanatisme para remaja Indonesia terhadap budaya korea menyebabkan remaja Indonesia lebih lebih tertarik untuk mempelajari kebudayaan korea seperti dance, bahasa korea, dan sebagainya dibandingkan mempelajari kebudayaan Indonesia seperti tari-tari tradisional Indonesia dan sebagainya.
Masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai produk korea. Seperti lagu korea, musik korea, boyband atau girlband korea. Dan berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri. Mereka terlalu mendewa-dewakan produk korea tersebut dan menganggap bahwa produk Indonesia tidak ada apa-apanya. Masyarakat menyita waktu mereka untuk menonton drama korea yang dapat mereka tonton di televisi atau DVD

5.      Jadi  malas belajar
Para pelajar Indonesia terkadang lebih mementingkan untuk menonton drama-drama korea atau mendengarkan lagu-lagu korea dibandingkan belajar. Selain itu,  mereka juga lebih suka mencari informasi tentang korea melalui internet dari pada mencari materi tentang pelajaran sekolah.

F.      Upaya Mengatasi Dampak Budaya Korea
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya  semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk mengatasi budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.
2.      Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi dan perkembangan teknologi.
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa  dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa ,
3.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
4.      Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
5.      Mengenali, memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
6.      Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan kita di akui oleh negara lain misalnya sepertib atik yang diakui Malaysia itu adalah pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesenian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara mereka.


BAB III

PENUTUP
A.     Kesimpulan
Demam Korea  atau Korean Wave sekarang sedang berkembang di Indonesia.  Hal   ini  diakibatkan karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia, terutama melalui dunia entertainment seperti musik Kpop dan beberapa drama Korea.
Demam korea di Indonesia juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia seperti cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dapat terlihat dengan adanya kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia. Demam Korea tentunya juga memberikan dampak negatif dan positif bagi remaja Indonesia, mereka yang menyukai Korea cenderung lebih boros daripada para remaja yang lebih menyukai musik Indonesia, dan perilaku atau moral mereka cenderung lebih bebas dan kadang tidak sesuai dengan kebudayaan dan tata krama Indonesia. Namun, dengan adanya demam korea juga bisa dijadikan sebuah lapangan kerja yang cukup menggiurkan, mengingat para peminat musik ataupun drama Korea tidaklah sedikit. Selain itu, dampak positif lainnya adalah para pecinta Korea dapat saling berteman dan berbagi pengalaman bersama para Kpopers lain. Tentu hal ini juga dapat mengajarkan mereka agar bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain.

B.     Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini maka kami hendak memberikan beberap saran, yaitu :
1.      Kita boleh saja menyukai budaya korea namun jangan melupakan tugas kita sebagai seorang pelajar
2.      Sebagai wgara negera Indonesia kita harus tetap mencintai budaya dan produk dalam negeri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar